Gua Sinjang Lawang berdiri kokoh dan masif di perbukitan karst Samudra Hindia yang terletak di Dusun Parinenggang, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Gua eksotis ini merupakan gua tembus yang dilalui aliran sungai Cijulang Kulon (Cisitu) dan Cijulang Tengah, yang bersatu sekitar 1 km sebelum memasuki gua. Sekitar 1,5 km di bagian hilir gua, aliran sungai ini kemudian bersatu dengan sungai Cijulang Wetan. Gabungan ketiga sungai ini (semuanya melewati Dusun Parinenggang) selanjutnya dikenal dengan nama sungai Cijulang, yang mengalir ke kawasan wisata Green Canyon dan bermuara tidak jauh di sebelah utara pantai wisata Batu Karas, Kecamatan Cijulang.
Dengan panjang sekitar 500 meter dan lebar serta tinggi masing-masing sekitar 65 meter dan 60 meter (kompas.com), gua ini menganga lebar menyambut Anda. Meskipun ada cahaya masuk dari kedua mulut gua dan satu lubang pada atap gua, keadaan di dalam pada umumnya sangat gelap. Bentukan batu pada dinding dan atap gua (termasuk sejumlah binatang yang bersarang di sana) dapat dilihat dengan menggunakan lampu senter yang kuat.
Nama Sinjang Lawang berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda, yaitu sinjang (kain panjang) dan lawang (pintu). Gua ini dinamakan demikian karena di mulutnya terdapat dinding batu yang berelief mirip motif sinjang. Pengunjung juga dapat menyaksikan motif serupa pada dinding gua ketika menyusuri gua lewat air (pengunjung dapat juga menyusuri gua lewat pinggirannya yang berbentuk panggung setelah menaiki tangga). Di dalam gua juga terdapat beberapa bentuk batuan lainnya yang menarik, seperti batu toke (tokek) dan batu payung.
Menjelang ujung gua terdapat sebuah lubang besar pada atap yang menjadi jalan masuk cahaya. Pantulan sinar matahari yang menyentuh permukaan sungai memproyeksikan rangkaian warna yang mempesona ke dinding-dinding gua, dan dapat menciptakan ilusi tertentu. Lewat lubang ini menggelayut akar pepohonan yang meneteskan air jernih berkilauan. Persis di bawah lubang terdapat sebuah bongkahan batu besar yang menjadi pijakan untuk melihat lubang tersebut dengan lebih jelas. Batu ini juga menjadi tempat favorit untuk berfoto karena pemandangan dan auranya yang eksotis nan mistis. Kalau Anda memasuki gua ini berulang kali, Anda mungkin akan mendapati pemandangan yang berbeda-beda tergantung kondisi cuaca dan posisi matahari.
Gua Sinjang Lawang tampak eksotis baik secara lokasi, bentuk, ukuran, maupun ornamen-ornamen di dalamnya. Objek wisata ini tidak kalah eksotis dari Green Canyon yang sudah lebih dulu dikenal. Objek wisata ini bahkan diklaim lebih eksotis dibanding Green Canyon (kompas.com). Dengan kualitas yang dimilikinya, Gua Sinjang Lawang baru-baru ini dinobatkan sebagai satu dari 9 objek wisata unggulan di Jawa Barat.
Gua Sinjang Lawang dapat menjadi salah satu referensi wisata ekstrim bagi Anda dan keluarga. Andrenalin Anda akan terpacu kencang saat hanyut terbawa arus sungai ketika melakukan body rafting. Pesona bebatuan stalaktit sepanjang gua juga akan memuaskan dahaga Anda akan kemegahan alam.
Aktifitas, eksplorasi goa, body rafting, pendidikan alam, wisata budaya, photography.
sumber : https://sinjanglawang.wordpress.com/
Wisata Goa Reregan Berlokasi di desa wisata selasari, kampung salakambang kecamatan Parigi, kabupaten Pangandaran. Goa Sutra Reregan dapat di tempuh dalam waktu 1 jam perjalanan dari pusat Pemerintahan Kabupaten Pangandaran. Berbatasan langsung dengan Desa Cintaratu di sebelah selatan dan Desa Bangunkarya.
Di Karapyak anda bisa melakukan aktivitas pantai melihat biota laut, memancing, dan juga berkemah atau sekedar menikmati pemandangan di sekitarnya.
Siapa tak kenal Green Canyon, Obje wisata dengan nama Green Canyon dipopulerkan oleh seorang Perancis pada tahun 1993 Namun, orang Sunda menyebut Green Canyon dengan sebutan Cukang Taneuh atau dalam bahasa Indonesia berarti Jembatan Tanah. Nama Green Canyon ini juga merupakan pelesetan dari nama Grand Canyon yang ada di Colorado, Amrika Serikat. Terletak di Desa KertayasaKecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran 31 km dari Pangandaran.