Museum Nyamuk merupakan salah satu program wisata ilmiah yang ditawarkan oleh Loka Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Balitbangkes Kemenkes. Terletak dalam kompleks Loka Litbang, museum ini berisikan berbagai jenis nyamuk dan fasilitas penelitian lainnya, dan merupakan Musieum nyamuk pertama di Indonesia.
Museum ini mempunyai koleksi 28 spesies nyamuk dari 6 genus yang berbeda. Berbagai jenis nyamuk seperti anopheles, Aedes aegypti dan Culex yang berbahaya hingga Toxorynchites atau yang biasa dikenal sebagai nyamuk vegetarian.
Tak hanya nyamuk dan perangkat penelitian, museum nyamuk Pangandaran juga punya sinema. Layaknya gedung bioskop, sinema ini digunakan untuk memutarkan video atau film animasi, tentu saja masih seputar nyamuk. Mulai dari daur hidup nyamuk hingga habitat dan perkembangbiakannya.
a. Pelajar = Rp.7.500;-
b.Mahasiswa = Rp.15.000;-
Gua Sinjang Lawang berdiri kokoh dan masif di perbukitan karst Samudra Hindia yang terletak di Dusun Parinenggang, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat
Siapa tak kenal Green Canyon, Obje wisata dengan nama Green Canyon dipopulerkan oleh seorang Perancis pada tahun 1993 Namun, orang Sunda menyebut Green Canyon dengan sebutan Cukang Taneuh atau dalam bahasa Indonesia berarti Jembatan Tanah. Nama Green Canyon ini juga merupakan pelesetan dari nama Grand Canyon yang ada di Colorado, Amrika Serikat. Terletak di Desa KertayasaKecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran 31 km dari Pangandaran.
Goa Lanang berada di sekitar pantai pangandaran Kabupaten Ciamis dan disebut goa lanang karena didalamnya terdapat bantuan endapan yang berbentuk seperti kemaluan laki-laki. Menurut cerita gua ini dulunya merupakan Keraton yang pertama Kerajaan Galuh, sedangkan Keraton yang kedua terdapat di Karang Kamuyaan Ciamis. Raja Galuh ini laki-laki (Lanang) yang sedang berkelana.