Pangandaran terkenal dengan pariwisatanya. Upaya terwujudnya pariwisata berkelas dunia salah satunya dengan peningkatan sarana dan alat transportasi.
Bandara Nusawiru yang berada di wilayah Kecamatan Cijulang merupakan sarana dan prasarana alat transportasi udara di Kabupaten Pangandaran yang akan dikembangkan.
Bahkan menurut informasi, Bandara Nusawiru sempat disinggahi oleh pesawat dari maskapai Merpati pada 2004. Namun, operasional tersebut hanya berjalan sekira 6 bulan dan berhenti beroperasi pascaterjadinya tsunami di Aceh.
Saat itu pesawat Merpati melayani rute Pangandaran-Bandung-Jakarta dan Jakarta-Bandung-Pangandaran. Kini yang masih bertahan untuk melayani penerbangan Pangandaran-Jakarta dan Jakarta-Pangandaran di Bandara Nusawiru hanya maskapai Susi Air yang beroperasi mulai dari Senin-Sabtu dengan jumlah 12 kursi untuk jenis pesawat jenis Caravan.
Selain itu, di bandara ini juga terdapat beberapa pesawat latih dari beberapa sekolah penerbangan.
Bandara Nusawiru yang berada di pesisir pantai sebelah barat Pantai Pangandaran diresmikan sejak 22 Agustus 1996 seperti yang tertera pada tugu prasasti yang terpampang di sekitar gerbang pintu masuk ke bandara.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Pangandaran terus menggenjot pembangunan, khususnya di sektor pariwisata dengan melakukan penataan pantai dan infrastruktur jalan dan jembatan di jalur lintas pantai yang menyambungkan Pantai Pangandaran, Pantai Karang Tirta, pantai Batu Hiu, Pantai Batu Karas dan Pantai Madasari.
Maka untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Pangandaran, salah satunya yaitu pengembangan Bandara Nusawiru.
Dilansir dari Pikiran Rakyat, sebagaimana yang disampaikan Sekretaris Dinas Perhubungan Jawa Barat Idat Rosana melalui pesan WhatsApp, bahwa pihaknya tengah melakukan upaya-upaya pengembangan ke depannya untuk menunjang pariwisata di Pangandaran.