Mengambil pelajaran dari gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, kita menyadari akan pentingnya memahami langkah-langkah antisipatif guna mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Hal ini sangat krusial untuk meminimalkan jumlah korban, baik yang mengalami luka maupun yang kehilangan nyawa, ketika gempa berikutnya terjadi.
Salah satu bentuk langkah antisipatif yang dapat kita pelajari adalah tindakan yang sebaiknya dilakukan saat gempa terjadi. Dengan memahami langkah-langkah tersebut, kemungkinan selamat bagi individu yang terjebak di lokasi rawan dan tidak bisa langsung menuju ke tempat terbuka akan meningkat.
Berikut dilansir dari laman pusatkrisis.kemkes.go.id adalah beberapa tindakan penting yang sebaiknya dilakukan saat terjadi gempa bumi:
Menutupi kepala dengan menggunakan bantal, helm, atau berdiri di bawah pintu.
Berlindung di bawah meja untuk menghindari benda-benda yang mungkin jatuh, seperti atap atau barang-barang berbahaya lainnya.
Jika keluar rumah, waspada terhadap pecahan kaca, genteng, atau material lainnya. Tetap melindungi kepala dan segera menuju lapangan terbuka.
Hindari berdiri di dekat tiang, pohon, sumber listrik, atau bangunan yang mungkin roboh.
Mengenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat, seperti sudut bangunan, untuk berlindung.
Mengikuti petunjuk evakuasi dari pengelola, penjaga, atau petugas yang berwenang.
Menggunakan tangga darurat untuk keluar dari bangunan. Jika berada di dalam lift, tekan semua tombol atau gunakan interkom untuk menghubungi pengelola gedung.
Gempa di Kabupaten Cianjur telah menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Namun, dari peristiwa tersebut, kita juga bisa memetik pelajaran berharga mengenai tindakan antisipatif saat bencana terjadi, demi meningkatkan jumlah korban yang bisa selamat di masa depan.
Jika mengalami luka selama proses evakuasi, segera cari bantuan medis di fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan secepat mungkin.
(Foto/Gambar: Ilustrasi Seismograf/Dok. Petrovich9/Getty Images/iStockphoto)