Di Indonesia, risiko bencana banjir sangat tinggi, dipicu oleh kondisi alam seperti geografi, topografi, dan pola sungai. Faktor-faktor alam yang dinamis dan tingginya curah hujan membuat permukaan air meluap, mengakibatkan banjir. Musim hujan meningkatkan risiko ini, dengan lebih dari 170 juta jiwa tersebar di pulau-pulau Indonesia yang terkena dampak banjir, menurut BNPB.
Berikut ini adalah 10 tanaman yang direkomendasikan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP2TPDAS) Surakarta untuk ditanam di daerah rawan longsor dan rawan banjir sebagaimana dilansir dari laman Eiger Adventure.
1. Pohon Pilang
(Foto/Gambar: Pohon Pilang/Wikipedia)
Juga dikenal sebagai kabesak, pohon ini bermanfaat dengan tajuk seperti payung. Kulit batangnya menghasilkan tanin yang dapat digunakan dalam industri pengolahan kulit.
2. Pohon Buah Sukun
Buah sukun, yang dikenal sebagai "buah roti" di Eropa, menyukai iklim tropis. Tumbuhan ini cocok di dataran rendah dan dapat membantu mengurangi risiko banjir.
3. Pohon Bambu
Bambu memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem air. Kemampuannya mengikat tanah dan air membantu mengurangi erosi, sedimentasi, dan risiko banjir.
4. Pohon Aren
Arenga Pinnata, atau aren, dapat bertahan di ketinggian tertentu dan memiliki akar serabut yang mampu menahan erosi dan mengikat air, mencegah terjadinya banjir.
5. Pohon Beringin
(Foto/Gambar: Pohon Beringin/Sourav Mahata-iStockphoto)
Dengan tinggi tumbuhan mencapai 30 meter, beringin tidak hanya berfungsi sebagai peneduh, tetapi juga dapat mengendalikan penguapan dan menyimpan air, mencegah erosi, longsor, dan banjir.
6. Pohon Trembesi
Trembesi, atau Ki Hujan, dapat tumbuh besar dan memiliki kemampuan menyerap air dengan baik, menjadikannya solusi bijak sebagai pencegah banjir dan penyimpan alami.
7. Pohon Randu
(Foto/Gambar: Pohon Randu/Pobytov-iStockphoto)
Dikenal sebagai kapuk randu, pohon ini efektif dalam mencegah erosi di lereng gunung dan menyimpan cadangan air.
8. Pohon Kepuh
(Foto/Gambar: Pohon Kepuh/Kompasiana)
Kepuh memiliki manfaat luar biasa sebagai penahan air, mengatur siklus hidrologi, dan dapat diandalkan sebagai pohon pencegah banjir dan penyimpan air.
9. Pohon Gayam
(Foto/Gambar: Pohon Gayam/Kompasiana)
Dengan daun lebat dan bunga harum, gayam dapat menjadi peneduh pekarangan rumah dan berperan dalam menahan air serta menyimpan cadangan air.
10. Pohon Bendo
(Foto/Gambar: Pohon Bendo/Wikipedia)
Bendo, atau Artocarpus elasticus, tumbuh tinggi dan memiliki akar yang kuat, cocok sebagai tanaman konservasi air untuk mencegah longsor dan menyerap air dari lapisan tanah terdalam.
Jika Anda belum dapat menanam tanaman, penting juga untuk menjaga kebersihan sekitar, tidak membuang sampah sembarangan, dan selalu membersihkan saluran pembuangan untuk mengurangi risiko banjir.