Akhir-akhir ini cuaca di Pangandaran terasa lebih dingin, terutama saat pagi hari dan malam hari, menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) kejadian ini adalah tanda-tanda memasuki musim kemarau. Dinginnya suhu itu disebabkan oleh angin timur Monsul Australia.
Apa sajakah tanda-tanda datangnya musim kemarau di Pangandaran ?
1. Objek Wisata Alam Lebih Eksotis
Selain dikenal dengan panorama pantainya yang indah, Pangandaran juga terkenal dengan objek wisata sungainya seperti Green Canyon dan Citumang dan banyak lagi.
Pada musim kemarau kondisi objek wisata Green Canyon dan Citumang akan begitu indah, airnya jernih berwarna hijau kebiruan ditambah rindangnya pepohonan, bebatuan, dan tebing berukir akan menjadi pemandangan yang indah, saat pagi hari cahaya matahari akan menembus embun disela ranting dan dedaunan.
2. Musim Kemarau Nelayan Panen Ikan
Pada musim kemarau hasil tangkapan nelayan Pangandaran biasanya melimpah, satu kali melaut nelayan Pangandaran bisa memperoleh ikan hingga kuintalan, hasil tangkapannya biasa berupa udang rebon dan ikan layur, ikan kembung, bawal dan masih banyak lagi.
Saat kemarau juga dimanfaatkan para pengrajin ikan asin untuk menjemur, selain ikan asin, udang rebon hasil tangkapan nelayan biasanya langsung di jemur di lapang ketapang doyong pantai timur.
3. Sunrise dan Sunset Lebih Dramatis
Pada siang hari cuaca cerah dengan langit berwarna biru, sementara untuk sore hari, menjelang matahari terbenam terasa lebih dramatis. Warna langit yang kuning kemerahan terpantul di atas permukaan laut sehingga menciptakan panorama yang eksotis, pemandangan langit yang membentang kemerahan di iring semilir angin pantai dan deburan ombak membuat suasana nyaman dan damai. Saat malam hari pemandangan indah di tepi pantai pangandaran yaitu langit akan dihiasi bintang-bintang.
Jika sedang beruntung, pada pagi hari di pantai timur selain bisa menyaksikan matahari terbit yang begitu indah, saat musim kemarau terlihat Gunung Slamet yang berada di Jawa Tengah dibalik bukit sebelah timur.
4. Memakai Jaket Tebal
Pangandaran sebagai objek wisata Pantai begitu terkenal dengan cuaca panasnya, tapi saat memasuki musim kemarau suhu di pangandaran bisa mencapai 20° derajat dan itu sangat dingin bagi warga yang yang terbiasa beraktivitas di pantai.
Saat musim kemarau warga Pangandaran yang biasanya jarang menggunakan jaket, terlihat menggunakan jaket tebal saat berkendara di pagi dan malam hari.
5. Jalanan Berdebu
Saat musim kemarau terjadi di Pangandaran, saat siang hari matahari begitu terik sehingga jalanan di Pangandaran berdebu, khususnya dalam kawasan objek wisata pantai barat, hal ini disebabkan dikarenakan tanah dan pasir sangat kering kemudian tertiup angin dan juga lalu lalang kendaraan.
Selain itu faktor penyebab debu berterbangan yaitu salah satunya angin yang biasanya bersamaan dengan musim kemarau.
6. Event Layang-layang
Musim kemarau di Pangandaran ditandai dengan munculnya angin timur, orang Pangandaran menyebutnya timuran. Nah angin ini dimanfaatkan oleh beberapa warga dengan menggelar event layang-layang.
Event tahunan ini memang menjadi momen untuk mengajak keluarga bersantai sambil menyaksikan indahnya layangan yang di tampilkan oleh para peserta lomba layangan.
Digelar bulan Juli setiap tahunnya festival layang-layang biasanya dipusatkan di lapangan Katapang Doyong Pantai Timur Pangandaran.
Salah satu tujuan dari event ini adalah sebagai ajang promosi serta menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Pangandaran.
7. Muncul Ubur-ubur Biru
Memasuki musim kemarau pada bulan Juni sampai dengan Agustus, di pantai Pangandaran akan ditandai dengan munculnya koloni ubur-ubur jenis botol biru (Blue Bottle Jelly Fish).
Saat hal ini terjadi petugas Balawista Kabupaten Pangandaran selalu menghimbau wisatawan untuk selalu berhati-hati dalam melakukan kegiatan berenangnya dan patuhi rambu rambu serta himbauan petugas pantai, dan apabila tersengat segera meminta pertolongan Balawista.