Kidang
Pananjung adalah nama salah satu jalan di kabupaten pangandaran yang memebelah
dua dusun yaitu dusun pangandaran dengan dusun parapat dan juga membagi dua
pantai antara pantai timur dan pantai barat.
Jika di
Yogyakarta ada Malioboro atau Jakarta ada Jalan Jaksa. Maka di Pangandaran ada
jalan Kidang Pananjung.dimana di jalan ini terdapat banyak toko-toko souvenir,
toko pakaian, tempat makan, stand untuk membuat tato, sampai dengan penyewaan
ATV dan Sepeda dan Odong-odong.
Setiap
liburan dijalan ini dipadati oleh wisatawan, mulai dari turis lokal sampai
turis mancanegara sekedar berbelanja ria atau jalan-jalan, apalagi menjelang
malam hari jalan ini akan semakin ramai.
Dari jalan
kidang Pananjung akses ke pantai barat dan pantai timur tidak terlalu jauh,
maka sekarang banayak hotel dan penginapan berdiri hamper disepanjang jalan
ini.
Menengok
sejarah Jalan Kidang Pananjung
Pemberian
nama jalan kidang pananjung pada awalnya banyak yang mengira bahwa karena jaman
dahulu banyak kijang yang berkeliaran sepanjang jalan ini, padahal nama kidang
pananjung sendiri diambil dari salah satu legenda kerajaan Pananjung yang
berkaitan dengan cerita rakyat di kabupaten pangandaran.
Kidang
Pananjung adalah seorang patih yang gagah berani dari kerajaan pananjung yang dipimpin oleh raja yang bernama Pangeran
Angga Larang dan mempunyai seorang istri yang bernama Dewi Siti Samboja atau
yang akrab di sebut Dewi Samboja atau Dewi Rengganis.
Sepeninggal
Raja Pananjung Pangeran Anggalarang akibat dibunuh para Bajo (kalasamudra), Patih
Kidang pananjung sering memberikan nasihat atau wangsit kepada
Dewi Siti Samboja yang pada waktu itu Siti Samboja sangat bersedih hatinya
karena suami yang dicintainya telah meninggal dunia dan ia sangat marah kepada para
bajo.
Maka untuk
mengenang jasa patih kerajaan pananjung maka di abadikanlah nama patih tersebut
menjadi nama jalan kidang pananjung di Pangandaran.
Sumber :dari berbagai sumber
Lihat Galeri Jalan Kidang Pananjung