Eh Mang Poniran katanya minggu depan nikahin anaknya yang terakhir? Nanggap apa? video apa wayang? penggalan pertanyaan itu tentu akan mengingatkan anda Pangandaran Lovers di tahun 80 hingga 90-an dimana masih banyak warga yang Nanggap (Memberikan Tontonan) saat hajatan atau syukuran dikeluarganya dengan menayangkan video yang disewa. Anda masih ingat dengan nama "Rajawali Kalipucang" ? yah...nama itu begitu fenomenal saat itu, hampir dipastikan kalau ada yang hajat dan nanggap video, pasti dibeberapa perangkatnya tertulis Rajawali Kalipucang. Nama lain yang tidak kalah yaitu adalah PANDA video Cijulang yang menyewakan pegelaran video dihajatan juga.
Nanggap video berbeda dengan layar tancap, biasanya nanggap video ini disajikan menggunakan televisi yang besar-besar, bentuknya CRT atau televisi tabung, ada yang sampai 32 inci, bisa dibayangkan besarnya, dalam sekali pementasan biasanya bisa menyalakan hingga 3 buah televisi. Saat itu televisi masih sangat jarang apalagi VCD, saya masih ingat kalau di RT saya dimana saya tinggal hanya ada 1 orang yang punya dengan 1 buah channel televisi yaitu TVRI yang berlangganan, ada semacam iuran begitu, kalau gak salah 600 rupiah setiap bulannya, televisinya hitam putih tapi terkadang ditutup pake kaca berwarna pelangi.
Kembali lagi ke bahasan kita, nanggap video...biasanya pementasanya dimulai dari bada isya, yang pertama supaya gambar lebih jelas terlihat dan yang kedua karena filmnya itu sendiri, rata-rata film yang diputar dikhususkan bagi remaja hingga dewasa, film-film yang mendominasi biasanya film milik Warkop DKI, film-film laga yang dibintangi oleh Bary Prima dan Adven Bangun dan juga film-film milik Rhoma Irama. Ketika kabar disuatu hajatan ada penayangan video, sudah dipastikan banyak orang yang berduyun-duyun datang, rata-rata mereka membawa sarung dan tikar, hal ini karena penayangan film akan berakhir hingga menjelang subuh.
Kemunculan VCD dipertengahan tahun 90-an kemungkinan menjadi penyebab hilangnya hiburan jenis ini dan dipastikan hampir hilang di Pangandaran, sebelum tulisan ini saya buat sempat mencari beberapa sumber karena ingat-ingat lupa, ternyata di daerah gunung, saya gak tau persisnya apakah didaerah Pagergunung yang lainnya masih ada yang nanggap video dalam hajatanya beberapa waktu yang lalu....kenangan memang indah untuk dikenang.