Kuliner Pangandaran
Kepiting Soka Krispi, Oleh-oleh Khas Pangandaran
Kamis, 28 Juni 2012 04:43 WIB | 8.515 Views
MENIKMATI keindahan pantai sambil mencicipi makanan jelas menyenangkan. Ada satu kuliner khas Pantai Pangandaran yang akan sayang bila Anda lewatkan.
Pangandaran, yang terletak di bagian selatan Jawa Barat, telah lama tersohor berkat panorama alamnya. Ratusan ribu wisatawan domestik dan mancanegara datang untuk mengagumi pesonanya, seperti Green Canyon, Batu Karas, Goa Jepang, Taman Wisata Alam Pananjung, dan sebagainya.
Namun, Pantai Pangandaran tidak hanya menyimpan keindahan alam yang tiada habisnya untuk digali. Pantai berada di tepi Samudera Hindia ini juga merupakan sumber mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar nelayan. Tidak heran bila makanan laut menjadi penganan khas bagi para wisatawan.
Di sepanjang tepi pantai berjejer rumah makan yang menyediakan makanan laut segar, seperti kerang, cumi-cumi, ikan, udang, dan sebagainya. Selanjutnya, Anda bisa memilih olahan makanan laut sesuai selera; mau dibuat menu asam manis, saus tiram, saus padang, saus mentega, goreng krispi, boleh saja. Jangan lupa untuk menikmatinya bersama sebutir kelapa hijau yang menyegarkan tenggorokan. Semilir angin pantai dan suara debur ombak akan menciptakan sensasi makan berbeda.
Bila ingin mencari oleh-oleh untuk teman atau sanak keluarga, ada satu kuliner khas Pantai Pangandaran yang bisa menjadi pilihan. Di dekat pasar pelelangan ikan, terdapat puluhan penjual makanan laut krispi. Ikan bilis, cumi-cumi, kepiting soka, hingga udang digoreng renyah dengan tepung berbumbu, ditempatkan pada baskom-baskom kaleng, dan dijajakan pada warung yang tidak terlalu lebar.
“Oleh-oleh Pangandaran ini sudah ada dari saya kecil. Dulu, ibu saya juga jualan,” kata Pipih (31), salah seorang penjual kepada Okezone di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, baru-baru ini.
Bila dahulu hanya beberapa penjual yang ada, diakui Pipih kini jumlahnya mencapai sekira 25 penjual yang menempati tempat saling berdempetan dan sekat yang tidak terlalu jelas. Kebanyakan memang usaha turun-temurun.
Makanan-makanan laut ini digoreng di sudut warung yang biasanya berisi dua hingga tiga kompor. Beberapa toples besar berisi tepung berbumbu juga ada. Seafood yang telah dibeli segera dibenamkan dalam tepung lalu digoreng dalam minyak hingga terendam. Gorengan harus sering dibolak-balik agar merata kerenyahannya.
“Saya beli bahan bakunya dari tempat pelelangan, enggak boleh langsung dari nelayannya, padahal dekat pantai. Bagi-bagi rezeki juga sih,” tukasnya.
Cicipilah kepiting soka krispi, yang capitnya tidak lagi menakutkan karena terasa sangat renyah di mulut. Cangkangnya yang keras juga sangat garing. Kriuk di mulut!
Kepiting soka, udang, ikan bilis, dan cumi-cumi krispi bisa dijadikan sebagai oleh-oleh yang tahan kerenyahannya hingga beberapa hari bila kemasan plastiknya tidak dibiarkan terbuka. Harganya rata-rata Rp80 ribu tiap kilogram, bahkan bisa kurang kalau Anda pintar menawar.
Para penjual ini juga menyediakan berbagai pilihan seafood segar, yang siap diolah dalam berbagai bumbu sesuai selera. Untuk oleh-oleh, bumbu ini dikemas secara terpisah dengan makanan lautnya. Nah, bila berkesempatan liburan ke Pantai Pangandaran, seafood krispi bisa jadi buah tangan.
“Warung-warung di sini buka sampai jam 9 malam, kalau malam Minggu atau hari libur, bisa sampai jam 12 malam,” tutup Pipih. Sumber Photo dan Artikel
okefood.com
Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran.
Kirimkan tulisan anda melalui
Kontribusi dari Anda
Berikan Komentar Via Facebook
Kuliner Pangandaran Lainnya
Paradiso Tersembunyi Tanah Pasundan
Jum'at, 06 Mei 2011 09:44 WIB
Green Canyon berada di Cijulang, Jawa Barat, yang berjarak sekitar 285 km dari Jakarta (31 km dari Pantai Pangandaran).Tempat ini merupakan sekelompok
Jus Honje Minuman Khas Pangandaran
Kamis, 05 Maret 2015 10:03 WIB
Selain dikenal tempatnya pindang gunung buhun (semacam sup ikan), di kabupaten ini juga mulai dikenal dengan olahan berbahan dasar kecombrang (etlingera hemisphaerica)